jurnalis
Rumah adalah di Mana Pun : Perempuan dan cerita perjalanannya
Rumah adalah di mana pun
Saat melihat buku Rumah adalah
dimanapun, saya langsung penasaran membaca cerita didalamnya.Buku ini merupakan
kumpulan-kumpulan cerita perjalanan perempuan dalam menelusuri setiap keindahan
di Negeri kita ini Indonesia. Rumah adalah dimanapun ditulis oleh ke-19
traveller perempuan yang mampu membuat saya dan pembaca lainnya
terkagum.Mungkin selama ini saya berpikir bahwa seorang traveller selalu
dihubungkan dengan pria tapi setelah baca buku ini saya tahu bahwa disinilah
sebuah emansipasi terwujud.Dan bukan hanya itu efek lain setelah membaca buku
ini saya jadi langsung pengen travelling atau lebih tepatnya menerapkan ala
backpacker J
Buku ini bukan hanya menampilkan isi seperti buku travelling pada umumnya
karena dalam buku ini berisi cerita yang menjadi latar belakang para perempuan
ini melakukan sebuah perjalanan.Kisah sedih,patah hati, jatuh cinta,dan move
on ada didalamnya.Bagaimana seorang
perempuan yang setelah melakukan travelling dengan pasangan tiba-tiba dia minta
putus, ada juga yang sedang patah hati pergi ke gunung Bromo dan menaklukkannya
dan masih banyak lagi kisah yang bukan saja menarik tapi juga
inspiratif.Membaca buku ini membuat saya berpikir bahwa alam ini punya
keindahan tersendiri dan keindahan itu tidak apa-apa bila dibandingkan dengan
sebuah masalah yang datang.Jadi tunggu apa lagi baca cerita lengkapnya di buku
Rumah adalah dimanapun.
Berikut adalah kutipan dari 19
perempuan tangguh disetiap perjalanannya .
Seketika
pipiku bersemu,dan semua kenangan tentang mantanku tiba-tiba berlalu.menghilang
dan lenyap di telan kabut cinta mandalawangi -Hal 15
Semua
orang harus tahu di dalam sana ada surga -Hal 26
Wae
rebo tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya.saya sudah terpikat pada
wae rebo -Hal 37
Bromo
telah menghapuskan luka itu,mungkin belum sempurna tetapi Bromo membuat saya
berpindah -Hal 46
Biarlah
mata dan hati kami terpuaskan menyimpan semua memory keindahan kali ini -Hal 57
Selalu
ada kisah di setiap perjalanan,termasuk dalam perjalanan kita kali ini
-Hal 72
Aku
tidur sangat nyenyak dalam gumpalan awan-awan yang lembut dengan danau indah di
sekitarnya -Hal 83
Turun
dari bukit,kami mencemplungkan diri di birunya laut tepi pantai -Hal 93
Keluarga
yang membuat saya melamunkan cinta dan “rumah” di ruang tunggu bandara -Hal 120
Tepat
diujung timur salah satu pulau yang katanya miskin ternyata mempunyai kekayaan
budaya yang tidak ternilai dengan apapun -Hal 134
Jangan
ragu melangkah,matamu jendela untuk dirimu dan dirimu jendela untuk sekitarmu -Hal 148
Perjalanan
menjadi sebuah proses tumbuhnya jati diri saya -Hal
163
Dan,untuk
pertama kalinya pula,saya ke pantai bersama ibu -Hal
166
Ternyata
bukan cinta saja yang bisa memporak-porandakan hati saya,perjalanan punjuga -Hal 181
Rezeki
emang enggak kemana.gue cewek tapi gue nggak merasa takut melakukan sebuah
perjalanan yang gue sebut travelling -Hal 207
Tanah
Papua adalah surge yang jatuh ke bumi.dengan keanekaragaman suku,agama ,dan
budaya yang saling menyatu -Hal 215
Pada
akhirnya,aku pernah menggoreskan sebuah ecrita,cerita tentang aku dan 9
orang,cerita aku tentang sebuah mimpi,dan cerita tentang aku dengan mahameru -Hal 234
Kupikir
situs sejarah membosankan,tenyata membuka mata hati kita,tanpa perjuangan mereka
kita tak akan hidup nyaman seprti ini -Hal 246
Bali adalah sepotong surge
yang dititipkanNya kepada kita -Hal 258
0 comments: